Daftar Isi Saat Anda ke toilet dan mengambil tisu di sana, cobalah merenunglah sesaat. Lalu, bertanyalah pada diri sendiri "apakah saya pernah merasakan krisis tisu toilet di sini?". Selama Anda berada di Indonesia, hal itu mungkin belum pernah terjadi dan kita sama sama berharap hal itu tidak akan pernah terjadi di Indonesia. Namun pikiran tersebut mungkin akan berbeda jika Anda kini tengah berada di luar negeri. Ya, saat ini semua warga dunia terbisa membersihkan area vitalnya di kamar mandi menggunakan tisu toilet secara leluasa karena tisu toilet bukan barang yang terbatas. Namun pernahkah Anda mengira bahwa di beberapa belahan dunia, krisis tisu toilet pernah mereka rasakan? Jika Anda terkejut dengan pertanyaan kami, mungkin saatnya kita untuk melakukan kilas balik bersama-sama. Artikel ini akan membantu Anda untuk mengetahui kembali kejadian di suatu negara yang merasakan krisis benda yang sangat penting ini. Tak lupa, artikel yang kami buat akan menginformasikan kepada semua orang tentang tisu. Itu adalah tanggung jawab kami sebagai produsen tisu ternama di Indonesia untuk menggugah masyarakat dengan meningkatkan kesadaran untuk menggunakan tisu dengan bijak. Tahun 2022 adalah tahun yang mengancam ara industri tisu di negara tersebut. Pada tahun tersebut harga energi yang meliputi gas dan listrik tengah melambung tinggi. Pada saat itu kenaikan harga energi ini diprediksi akan berlanjut. Pernyataan tersebut telah disampaikan oleh Carsten Rolle sebagai kepala kebjijakan energi dan iklim Asosiasi Bisnis BDI. Pada saat itu, beliau pun juga memprediksi bahwa krisis ini akan lebih parah dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu saat Pandemi Covid yang melanda beberapa tahun sebelumnya. Kenaikan harga tersebut membuat 718 perusahaan di Jerman diambang kebangkrutan. Hal itu karena ketidakmampuannya untuk bertahan karena harga energi yang terlampau mahal. Padahal energi-energi tersebut adalah kebutuhan utama yang harus ada pada beberapa manufaktur tak terkecuali pabrik kertas. Demi memenuhi kebutuhan masyarakat Jerman terhadap tisu toilet, industri tersebut bahkan mengurangi produsi namun menaikan harga tisu produksinya. Salah satunya produsen yang melakukannya adalah Essity. Ditengah krisis tisu toilet akibat kelangkaan energi tersebut, Essity membuat keputusan untuk mengganti sumber bahan bakar lain. Namun meskipun demikian produsen tersebut mau tak mau tetap menaikkan harga sebanyak 18%. Sayangnya, tak banyak produsen tisu yang kuat bertahan saat krisis tersebut terjadi. Salah satunya adalah produsen tisu ternama Hakle. Mengutip dari Kompas, produsen tersebut malah mengajukan kebangkrutan akibat kenaikan harga energi. Hakle mengklaim bahwa kebangkrutannya tidak hanya disebabkan oleh kenaikan harga energi saja. Bersamaan dengan itu, harga pulp, transportasi hingga kenaikan mata uang Dollar adalah hal-hal lain yang membuatnya semakin terpuruk. Kebangkrutan tersebut bahkan sudah mulai di rasakan Hakle pada Aguatus 2022. Ternyata harga energi ini terjadi karena suatu kejadian di tahun yang sama. Hal tersebut membuat pasokan energi dari negara tetangga terhambat. Hal itu karena Rusia sebagai negara tetangga memberhentikan sementara pengiriman gas yang melalui saluran yang bernama Nord Stream 1. Meskipun kejadian tersebut terjadi pada tahun lalu, kemudian kita pun pasti bertanya-tanya. Mengapa tisu toilet bisa sampai mengalami kelangkaan di luar negeri? Jika Anda berpikiran seperti itu, artikel ini adalah bahan bacaan yang sesuai. Pertanyaan Anda mungkin ada kaitannya dengan hal ini. Krisis tisu toilet memang sangat dirasakan oleh orang luar negeri. Hal itu masih berkaitan dengan kebiasaannya dalam menggunakan tisu toilet. Jika Anda ke luar negeri, kondisi toiletnya mungkin akan berbeda dengan toilet umum di Indonesia. Saat di Indonesia, Anda mungkin memilih untuk menahan perasaan ke kamar mandi jika tidak ada air mengalir. Itu akan berbeda jika Anda sedang berada di toilet luar negeri. Di dalam toiletnya cenderung lebih kering karena tidak disediakan air untuk membersihkan area vital. Dengan demikian, para warga luar negeri menggunakan tisu toilet untuk membersihkannya. Tak heran, penggunaan tisu toilet jadi hal yang wajib untuk mereka miliki. Kebiasaan itu ternyata sudah menjadi suatu budaya di negara tertentu seperti di beberapa negara bagian di Eropa. Suatu aktivitas yang telah dilakukan secara turun-temurun membuatnya menjadi suatu budaya yang terus dilestarikan. Adanya krisis tisu toilet ini tak membuat mereka tetap mengganti tisu toilet dengan air. Menurut beberapa dari mereka, membersihkan area vital menggunakan air adalah menjijikan. Mereka harus menggunakan tangan langsung untuk membersihkan area vital sehingga itu sangat menjijikkan menurutnya. Bau yang menyengat dan susah hilang membuatnya jijik. Oleh karena itu butuh perantara benda lain sehingga memutuskan untuk menggunakan tisu toilet. Pola pikir luar negeri dalam menggunakan tisu toilet berbeda dengan kita sebagai orang indonesia. Meskipun demikian, kita masih menggunakan tisu toilet, kan? Tapi masyarakat Indonesia masih menggunakan air sebagai pembersih utama setelah ke toilet. Itulah yang membuat Indonesia tidak mengalami krisis tisu toilet hingga saat ini. Tisu toilet kerap kita gunakan untuk mengeringkan area vital setelah buang air kecil dan besar. Hal itu bukan berarti Anda abai dengan tidak menggunakan tisu toilet. Tetaplah sediakan tisu toilet saat ingin ke kamar mandi. Permukaan kulit yang kering menambah kenyaman kita untuk kembali beraktivitas. Selain kenyamanan, memilih tisu toilet juga harus dapat mehyelamatkan bumi dari limbah tisu. Salah satu cara yang mudah adalah menggunakan tisu coreless. Tisu ini tidak memiliki penyanggah bulat berwarna coklat di dalam tisu roll. Meskipun tak dilengkapi penyanggah, tisu toilet ini tetap bisa Anda gunakan untuk dipasangkan ke toilet. Sayangnya masyarakat Indonesia tidak hanya menggunakannya untuk tisu toilet. Tisu coreless ini malah dimanfaatkan untuk tisu meja bagi beberapa warung makan. Lantas apakah hal itu berdampak negatif untuk para penggunanya? Artikel di bawah ini akanm membantu Anda untuk menjawabnya. Baca juga: Kami paham, tisu toilet bukanlah alat pembersih utama di kama mandi seperti orang luar negeri. Namun kami yakin bahwa kini masyarakat Indonesia semakin peduli dengan kesehatan dirinya sendiri. Tisu adalah salah satu benda yang identik untuk membersihkan tangan, wajah, area vital, hingga benda-benda lain dari kotoran. Dengan peluang tersebut, kami semangat untuk terus eksis dan menghadirkan tisu beragam jenis untuk kebutuhan masyarakat Indonesia. Tisu See U dan Plenty adalah merk tisu yang harus Anda miliki dimanapun dan kapanpun. Bahan yang berkualitas dengan tetap menjaga lingkungan adalah prioritas kami dalam meghasilkan beragam jenis tisu. Selain itu, kami pun juga bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian hutan. Hal itu kami lakukan yang akhirnya mendapatkan lisensi FSC yang diakui oleh internasional secara legal. Mari bersama kami menjaga lingkungan yang bebas dan aman dengan menjaga kebersihan lingkungan bersama See U dan Plenty. Klik di sini untuk menuju ke E Commerce kami. Referensi: https://kumparan.com/berita_viral/kenapa-bule-suka-cebok-pakai-tisu-ketimbang-air-1yYZEkQ20oV https://www.tribunnews.com/internasional/2022/09/24/harga-energi-meroket-jerman-terancam-krisis-tisu-toilet https://www.kompas.com/global/read/2022/09/24/203100970/harga-energi-melonjak-jerman-terancam-krisis-tisu-toilet-?page=allAda Apa Dengan Jerman?
Kebiasaan Orang Luar Negeri Menggunaan Tisu Toilet
Tisu Toilet Coreless Adalah Pilihan yang Bagus
Kami Bantu Indonesia Menghindari Krisis Tisu Toilet
Rate this article :
PT Suparma, Tbk is a leading paper manufacturer company which focused in providing reliable and high quality paper.
© 2025 PT Suparma, Tbk. All Rights Reserved. | Privacy Policy | Site Map | Disclaimer